Friday, July 6, 2007

Transportasi Di Melbourne

Sistem transportasi umum di Melbourne bisa dikatakan unik dan memudahkan untuk kenyamanan pengguna. Saat ini jaringan transportasi umum di Melbourne dikelola oleh operator swasta dengan pengawasan pemerintah negara bagian. The Met adalah sebutan untuk sistem transportasinya yang sudah terintegrasi. Dengan satu karcis Metcard kita bisa naik turun bis, kereta dan trem sesuka hati. Selain itu calon penumpang juga bisa mengecek transportasi apa yang diperlukan untuk sampai ke tempat tujuan beserta jadwalnya dengan melihat situs http://www.metlinkmelbourne.com.au/

Hanya saja, calon penumpang harus memperhatikan zona dan waktu bepergian sebelum membeli tiket. Hal ini disebabkan Melbourne terbagi menjadi dua zona, Zona 1 diperuntukkan bagi perjalanan di wilayah pusat kota dan daerah-daerah suburb yang dekat dengan pusat kota. Sementara Zona 2 untuk wilayah suburb yang agak jauh dari pusat kota. Calon penumpang bisa membeli tiket untuk 2 jam saja, harian, mingguan, bulanan atau 10 kali 2 jam. Harga karcis untuk Zona 1 sedikit lebih mahal dari karcis Zona 2. Sedangkan untuk hari Minggu, Melbourne menyediakan karcis Sunday Saver seharga AUD 2,5 untuk perjalanan seharian dan di semua zona. Menyenangkan bukan?

Tiket-tiket tersebut mempunyai gambar dan tema yang berbeda-beda, sesuai dengan event yang sedang berlangsung di Melbourne saat itu. Selain itu, tiket tersebut relatif sangat mudah diperoleh karena tersedia di stasiun kereta, kios koran, toko obat, dan mini market seperti 711. Penumpang juga dapat membeli tiket tersebut di atas trem dengan menggunakan mesin yang tersedia, hanya saja harus menyiapkan uang receh atau membeli lewat supir bis ketika naik bis.
Setiap kali naik trem, kereta atau bis, para penumpang harus memvalidasi tiketnya di mesin validasi yang disediakan karena untuk tiket 2 jam atau 10 kali 2 jam, tiket habis masa berlakunya setiap dua jam. Validasi tiket sangat penting karena petugas inspeksi tiket secara berkala melakukan patroli di trem dan kereta.
Jika si penumpang ketahuan tidak membeli tiket atau kalaupun membeli, tiket sudah habis masa berlakunya, bisa dikenakan denda AUD 150 dan harus dibayarkan setelah yang bersangkutan mendapat surat tagihan. Dengan demikian tidak terbuka kemungkinan untuk menyogok petugas, seperti misalnya di kereta Jabotabek, yang dengan salam tempel Rp 1,000 atau Rp 2,000 sang petugas dengan santainya “berdamai” dengan penumpang “nakal”. Petugas inspeksi tiket di Melbourne juga tidak pernah menerima alasan ketinggalan atau lupa memvalidasi tiket. Jika sang penumpang bersikeras dengan alasan semacam itu, sang petugas cukup mempersilahkan sang penumpang menjelaskan di persidangan.

Sistem “satu tiket untuk semua” dan “Sunday Saver” ini hanya ada di Melbourne, sementara kota-kota lain seperti Sidney atau Adelaide menerapkan aturan yang berbeda. Hanya saja dua kota tersebut memberikan harga konsesi untuk pelajar internasional sedangkan di Melbourne, konsesi hanya diberikan kepada pelajar internasional yang sedang mengikuti program pertukaran pelajar, Permanent Resident (PR) yang masih pelajar, dan PR yang berusia 60 tahun ke atas. Mungkinkah Jakarta atau pemda lain mencontoh sistem transportasi umum seperti yang diterapkan di Melbourne?

No comments: