Friday, July 6, 2007

Daur Ulang

Kalau beberapa waktu lalu di Jakarta orang rebut-ribut soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk sampah warga ibukota, di Melbourne hal tersebut bukan merupakan masalah. Hal ini disebabkan pengaturan pembuangan sampah telah diatur sedemikian rupa sehingga sampah yang bisa didaur ulang terpisah dari yang tidak.

Sampah tersebut ditaruh ke dalam tempat sampah yang berbeda berdasarkan jenisnya. Sampah rumah tangga yang non-pohon ditempatkan ke tempat sampah beroda dengan tutup hijau tua; sementara sampah dari pohon (daun, bunga, ranting) ditempatkan ke tempat sampah beroda dengan tutup hijau muda; sedangkan sampah daur ulang ditempatkan ke tempat sampah beroda dengan tutup berwarna kuning.

Sampah-sampah tersebut diambil seminggu sekali. Masing-masing suburb punya jadwal yang berbeda, ada yang hari Rabu, ada yang Kamis, dan ada yang Jum’at. Tempat sampah tersebut harus ditaruh di pinggir jalan depan flat, apartemen atau rumah masing-masing dengan posisi tutup menghadap jalan. Sehingga ketika mobil pengangkut sampah datang, sang supir tidak perlu keluar, cukup menggerakkan alat seperti capit dari mobilnya dan otomatis sampah tertuang ke dalam bak sampah di mobil. Sampah yang tidak ditaruh pada tempatnya (seperti dimasukkan ke dalam kotak atau kantong di luar tempat sampah yang semestinya) dijamin tidak akan diangkut. Cukup efisien bukan, dan yang penting hemat tenaga serta bersih.

Masing-masing tempat sampah ditangani oleh mobil sampah yang berbeda dan ketika sampah tersebut masuk ke dalam bak mobil sampah, langsung diolah secara otomatis sehingga tidak menggunung ataupun berceceran di jalan, dan yang penting, baunya tidak keluar menusuk hidung pengguna jalan.

Untuk barang-barang rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci, dsb yang sudah rusak harus ditempatkan di pinggir jalan menjelang hari Pengambilan Sampah Besar Tahunan yang biasanya diadakan setiap bulan Agustus dan September. Sementara untuk minyak dan bahan-bahan kimia dapat dibuang dengan aman pada saat Pengambilan Bahan-bahan Kimia yang telah dijadwalkan oleh suburb masing-masing.

Sampah daur ulang akan disortir di depot daur ulang berdasarkan jenisnya untuk kemudian diolah menjadi produk2 daur ulang. Jika sampah daur ulang terkontaminasi produk non daur ulang, sampah tersebut langsung dikirim ke TPA. Karena itu harus jeli juga menentukan mana sampah yang daur ulang dan mana yang tidak.

Apa yang bisa didaur ulang?
- kardus
- koran, majalah, buku telepon, kertas-kertas bekas pekerjaan kantor dan sekolah, brosur-brosur iklan.
- Karton bekas susu dan jus
- Botol kaca dan toples
- Wadah plastik dengan kode PETE (1), HDPE (2) dan V (3). Kode lain dianggap kurang berkualitas dan harus ditaruh di tempat sampah biasa.
- Kaleng aerosol, aluminium foil yang bersih.

Tips Untuk Sampah Daur Ulang
- bersihkan toples dan kaleng dari sisa makanan yang menempel
- penyokkan botol plastik dan kaleng untuk menghemat tempat
- gunting boks kardus yang besar sehingga dapat keluar dari tempat sampah dengan mudah
- pisahkan tutup botol plastik dan tutup botol kaca, keduanya harus masuk ke tempat sampah biasa

Apa yang tidak bisa didaur ulang?
- kantong plastik –jangan membungkus sampah daur ulang dengan kantong plastik
- pecahan kaca jendela, gelas, atau peralatan makan lainnya
- kardus mengandung lapisan lilin
- kardus atau karton bekas pizza atau makanan lainnya yang menempel
- polystyrene (wadah foam putih)
- wadah bekas minyak untuk mesin atau bahan kimia
- sampah hijau (dari pohon)
- wadah plastik yang tidak bisa didaur ulang seperti wadah es krim, margarin dan pot tanaman.

Mudah-mudahan Jakarta bisa menerapkan sistem penanganan sampah seperti ini...

No comments: